Label

Selasa, 10 November 2009

Diam

ting... ting...
denting jarum jam dinding
mengejekku yang hanya diam
terpaku disudut kamar yang temaram cahaya

hanya angin yang sesekali berbisik
meracuni pikiran dengan segala janji-janji
tapi aku tetaplah diam

sesaat kemudian setan-setan kecil berlari-lari menggodaku
mengganggu jalan fikirku yang tadinya jernih
namun kemudian aku tetap diam
membuat setan-setan itu murka

hingga sang setan dewasa datang
dia merongrongku
dia mulai berkhotbah layaknya kiayi
mengumbar rayuan indahnya duniawi

aku tetap diam tak menggubrisnya
lalu dia kalap dan muntap
dia menggoncang seluruh tubuhku
beribu caci keluar dari mulutnya

aku lihat kini wujud aslinya
tapi hanya dengan ekor mata
itu pun membuatnya semakin berang
tapi aku tetap diam

dia semakin meninggikan suaranya
mencerca sejadi-jadinya
membuat kedua telingaku bising
aku semakin terganggu
aku pun berteriak lantang didepan mukanya
diam..............

seketika semua sirna....
tinggal aku yang kini kembali diam sendirian
di sudut ruangan yang temaram cahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar