Label

Rabu, 15 Februari 2012

PEMBAHARUAN TERHADAP MARXISME


I.                    PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh dari Marx dan Engels sangatlah luar biasa. Hal ini terlihat dengan munculnya gerakan-gerakan yang menyokong sosialisme dan komunisme. Sistem perekonomian sosialis/komunis bangkit dari suatu respon terhadap era industrialisasi. Pakar-pakar dari kubu sosialis/komunis  mengembangkan berbagai kritikan untuk menjatuhkan sistem perekonomian liberal pasar bebas persaingan sempurna.
Pada kuarter pertama abad ke-20 pemikiran-pemikiran Marx dan Engels dimodifikasi oleh Lenin. Lenin berteori bahwa sosialisme muncul pertama kali di negara kapitalis paling lemah. Selanjutnya pada tahun 30-an, Lange dan Lerner mengembangkan teori sosialisme pasar yang didasarkan pada manajemen industry yang terdesentralisir dan penggunaan penetapan harga yang ditetapkan secara trial dan error oleh suatu badan perencana.
Pada periode 50-an hingga 70-an di negara-negara sosialis Eropa berkembang sebuah aliran sosialis yang dikenal dengan aliran Kiri Baru (New Left) yang merupakan dasar berkembangnya komunisme Eropa yang lebih keras dari sosialisme Eropa.
Kemudian tahun 90-an datanglah masa kehancuran bagi negara-negara sosialis/komunisme ketika Uni Soviet di bawah Mikhail Gorbachev melancarkan Glasnost dan Perestroika, yang secara langsung maupun tidak langsung berarti ditinggalkannya pemikiran Marx dan Engels serta Lenin. Langkah Uni Soviet ini segera di ikuti oleh negara-negara komunis lainnya.





B.     Rumusan Masalah
Perkembangan Aliran Marxisme terus berkembang dari masa ke masa. Berbagai modifikasi dan kritikan terhadap aliran ini telah melahirkan pembaharuan terhadap marxisme. Untuk lebih memahami masa pembaharuan tersebut, maka penyusun merumuskan permasalahan:
1.       Tahapan Pembaharuan Marxisme; Lennisme, Revisionisme dan Aliran Kiri Baru.
2.       Runtuhnya Marxisme

C.     Tujuan dan Manfaat Pembahasan
Tujuan penyusunan makalah yang berjudul “Pembaharuan terhadap Marxisme” adalah untuk:
1.       Mengetahui tahapan-tahapan pembaharuan Marxisme.
2.       Mengetahui penyebab runtuhnya Marxisme.
Hal ini berguna sebagai sumber informasi pendukung dalam pembelajaran keilmuan Sejarah Pemikiran Ekonomi di fakultas umumnya dan di fakultas ekonomi pembangunan Universitas Almuslim Kabupaten Bireuen secara khususnya.















II.                  PEMBAHASAN
A.     Tahapan Pembaharuan Marxisme
Pembaharuan terhadap pemikiran-pemikiran Marx sudah banyak dilakukan. Tetapi pada kesempatan ini hanya tiga diantaranya yang disoroti lebih khusus yaitu pemikiran-pemikiran Lenin, kaum Revisionis dan Aliran Kiri Baru.

1.      Leninisme
Leninisme adalah teori politik dan praktek kediktatoran proletariat. Leninisme terdiri dari teori politik dan ekonomi sosialis yang dikembangkan dari Marxisme.  Pendirinya Vladimir Ilich Lenin (1870-1924) adalah bapak revolusi Rusia. Karya tulisnya yang cukup penting adalah The Development of Capitalism in Rusia (1956) dan Imperialism, the Highest Stage of Capitalism (1933).
Lenin berkeinginan membentuk negara komunis pertama di Rusia melalui beberapa teori yang dikemukakannya sebagai kritikan terhadap kapitalisme diantaranya:

a)       Kapitalisme Monopoli dan Imperialisme
Lenin banyak mempelajari karya-karya Marx dan kemudian memodifikasinya untuk membangun masyarakat sosialis di Rusia. Yang paling diminati Lenin adalah Tahapan Kapitalisme Monopoli dan Imperialisme.
Lenin menguraikan beberapa karakteristik kapitalisme monopoli sebagai berikut:
-          konsentrasi produksi ditangan industri yang semakin sedikit jumlahnya,
-          merger finansial dan kapital industri, sewaktu bank-bank dan lembaga finansial semakin menguasai kontrol atas alokasi sumber-sumber modal,
-          bangkitnya ekspor kapital (dan bukannya komoditas) sebagai bentuk utama pertukaran internasional,
-          pembagian dunia dalam lingkungan ekonomi yang dipengaruhi dan dikontrol oleh kapitalis monopoli,
-          pembagian lebih lanjut (sub-divisi) dunia ke dalam lingkungan politik yang dipengaruhi oleh pemerintahan negara-negara kapitalis mapan.

b)       Teori Pembangunan yang Tak Imbang
Teori ini adalah batu loncatan analisis Lenin tentang lokus (tempat kejadian) revolusi proletariat. Menurut Lenin, pertumbuhan tidak sama di tiap negara termasuk di negara-negara kapitalis.
Konflik militer dan peperangan akan memperlemah negara-negara imperialis. Dengan melemahnya kekuatan negara-negara imperialis maka masyarakat di negara-negara jajahan bangkit melawan negara-negara agresor. Menurut lenin revolusi proletariar pertama kali muncul di negara terlemah di antara negara kapitalis yaitu di Rusia.
Berdasarkan argumentasi itu Lenin kemudian melancarkan revolusi Bolshevik tahun 1917 di Rusia dan berhasil mendirikan negara sosialis/komunis pertama di dunia. Kemudian Rusia berubah menjadi Uni Soviet dan berhasil melakukan pembangunan melalui perencanaan terpusat.

2.      Revisionisme
Revisionisme adalah aliran yang berkembang di negara-negara Eropa yang menganggap bahwa kejatuhan kapitalisme tidak harus melaui revolusi kekerasan seperti yang dilakukan Marx ataupun Lenin.
Gerkan revisionis sebetulnya sudah dimulai di Jerman setelah Engels meninggal tahun 1895. Tujuan gerakan revisionis adalah untuk merevisi pemikiran-pemikiran Marx dan Engels. Tokoh revisionis cukup banyak diantaranya Bernstein, Tugan-Baranovsky, Kautsky dan Luxemburg.
Edward Bernstein (1850-1932) adalah seorang anggota gerakan sosial demokratik Jerman yang juga teman dekat Engels. Menurutnya revolusi proletariat tidak diperlukan dan kemungkinan terjadinya sangat kecil. Dengan melibatkan diri dengan serikat-serikat buruh maka kondisi kaum buruh akan membaik. Dimana dalam jangka panjang masyarakat akan lebih terdidik dan memilih sosialisme secara sukarela tanpa melalui jalan kekerasan.
Tokoh revisionis lainnya adalah Mikhail Tugan-Baranovsky (1865-1919). Mereka berani mengatakan bahwa teori Marx tentang krisis dan kejatuhan kapitalisme keliru. Menurut Tugan-Baranovsky, sekelompok masyarakat tidak akan mendapatkan sosialisme  sebagai hadiah buta dari kejatuhan elementer ekonomi begitu saja. Masyarakat tersebut harus bekerja pelan-pelan melalui tahapan-tahapan terencana bagi pengadopsian sosialisme tanpa melalui jalan kekerasan.
Karl Kautsky (1854-1938) pada awalnya adalah penganut Marxisme ortodoks. Pada tahun 1902 ia memformulasikan pandangannya bahwa suatu depresi yang kronis akan mendorong kaum pekerja memilih alternatif sosialisme dan bahwa reformasi sosial tidak akan menghentikan antagonisme kelas-kelas masyarakat.
Rosa Luxemburg (1871-1919) adalah seorang ahli teori Marxis, filsulf, ekonom dan aktivis yahudi Polandia. Ia percaya bahwa hanya melalui revolusi sosialis di Jerman, Austria, dan Rusia sebuah Polandia independen bisa ada. Dia menyatakan bahwa perjuangan harus melawan kapitalisme , dan bukan hanya untuk Polandia independen. Posisinya yang menyangkal hak nasional penentuan nasib sendiri di bawah sosialisme memprovokasi ketegangan filosofis dengan Vladimir Lenin.

3.      Aliran Kiri Baru
Aliran kiri baru mulai bangkit dan diterima di Amerika Serikat serta negara-negara Eropa Barat pada pertengahan tahun 60-an. Gerakan ini dipengaruhi oleh berbagai aliran sosialis yang sangat berbeda. Mulai dari pendiri aliran Marxisme ortodoks sampai kaum radikal yang sering mengkritik kapitalisme bahkan penulis-penulis non-Marxis.
Secara sederhana aliran Kiri Baru dapat diartikan sebagai kombinasi dari Marxisme-Leninisme ortodoks dengan pemikiran radikal baru. Perhatian terhadap Marxisme muncul lagi setelah diterbitkanya buku Monopoli Capital oleh Paul Baran dan Paul Sweezy tahun 1966.
 Buku ini sangat memfokuskan perhatian pada aspek monopolistik perusahaan-perusahaan raksasa dalam perekonomian modern. Analisis ekonomi Baran dan Sweezy ini paralel dengan tulisan-tulisan pakar non-marxis J.K Galbraith  yang sering mengecam kebobrokan perusahaan-perusahaan kolomerat di Amerika.
C. Wright Mills (1916-1962) adalah ahli sosiologi dari Columbia University. Tahun 1956 ia menulis sebuah buku The Power Elite yang mengungkapkan bahwa negara kapitalis Amerika Serikat semakin dikuasai oleh kelompok elit yang terdiri atas perusahaan-perusahaan besar dan pemilik modal yang berkolaborasi dengan pemerintah dan pimpinan-pimpinan serikat buruh. Negara Amerika semakin dikuasai oleh oligarki dari pada demokrasi seperti yang diagungkannya selama ini.
Ernest Mandel tahun 1968 menulis sebuah buku berjudul Marxist Economic Theory. Buku ini mereview dan membuat penjelasan-penjelasan yang lebih sederhana sehingga teori-teori Marxis mudah dibaca maysrakat awam. Mandel juga membuat analisis bagaimana perekonomian negara-negara barat bisa dialihkan dari kapitalisme ke sosialisme.
Jika diperhatikan, terdapat persamaan dan perbedaan antara kubu Kiri Baru dengan kubu Marxis ortodoks. Kesamaannya adalah kedua kubu setuju bahwa sistem kapitalis tidak harmonis dan karenanya ditransformasikan menjadi suatu masyarakat sosialis baru. Kedua kubu tidak tertarik dengan revolusi sosial dan berbeda pendapat dengan kaum revisionis yang merasa reformasi sosial akan menyingkirkan keingina untuk revolusi.
Sedangkan perbedaan yang paling mencolok antara kedua kubu adalah tentang tidak terelaknya sosialisme. Kaum Kiri Baru setuju dengan kaum revisionis bahwa kejatuhan kapitalisme bukan tidak terelakkan. Bahkan mereka menganggap bahwa kejatuhan tersebut tidak perlu harus terjadi. Mereka beranggapan demikian karena kelas pekerja di negara-negara kapitalis sudah terintegrasi ke dalam masyarakat kapitalis dan tidak bisa diharapkan untuk melaksanakan reformasi radikal. 
Kaum Kiri Baru membuat kecaman yang mirip kecaman Marx terhadap kapitalisme modern. Yang paling tidak mereka sukai terhadap kapitalisme modern adalah ketidak seimbangan distribusi kekuatan ekonomi dan politik dalam masyarakat kapitalis. Bagi kaum Kiri Baru terdapat hubungan sangat erat antara status ekonomi dengan kekuatan politik.
Selain itu aliran Kiri Baru juga percaya bahwa para buruh akan tetap beralienasi walau kaum buruh di negara-negara kapitalis maju lebih makmur. Hal ini dikarenakan para buruh dipisahkan dari kontrol atas pekerjaan mereka, dan kontrol tersebut dipegang oleh mereka yang menguasai kapital dan teknologi. Mereka diisolasi dari pengambilan keputusan sehingga kebebasan memilih di pasar tenaga kerja di batasi oleh statifikasi sosial.

B.     Runtuhnya Marxisme
Secara teoritis pemikiran-pemikiran Marx menarik tapi dalam pelaksanaannya banyak mengalami perubahan/modifikasi. Ramalannya banyak yang keliru terutama masalah keruntuhan kapitalisme. Keruntuhan negara-negara kapitalisme tidak pernah jadi kenyataan.
Dari berbagai aliran sosialisme, hanya pemikiran-pemikiran kaum reformis yang mendekati “trak yang benar”. Sedangkan ramalan aliran-aliran lainnya banyak yang tidak terbukti. Kurangnya bukti tentang teori-teori mereka dengan sendirinya menghendaki dilakukannya revisi yang cukup substansial terhadap teori-teori mereka.
Selain itu juga Marxisme ditinjau ulang oleh beberapa pakar yang menyebut dirinya berhaluan Neo-Klasik. Para pakar tersebut berkesimpulan bahwa teori Marx tentang teori nilai lebih tidak memberikan sumbangan apapun dalam perkembangan teori ekonomi. Kesimpulan dari pakar tersebut telah meruntuhkan seluruh bangunan teori sosialis yang di kembangkan Marx dan Engels, sekaligus telah menyelamatkan sistem liberal/kapitalis dari krisis sebagaimana yang diramalkan Marx.








III.                PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Ada 3 tahapan utama dalam pembaharuan Marxisme yaitu Leninisme, Revisionisme dan Aliran Kiri Baru.
2.   Keruntuhan Marxisme dikarenakan pemikiran-pemikirannya yang kurang solid dan ramalannya tentang keruntuhan kapitalisme yang tidak pernah terjadi.


B.     SARAN- SARAN
Diperlukan analisa lebih lanjut tentang pembaharuan terhadap aliran Marxisme khususnya pemikiran-pemikiran Marx mengenai Teori Nilai Lebih (Surplus Value). Hal ini bertujuan agar lebih memahami permikiran-pemikiran Marx yang akhirnya disebut-sebut menjadi alasan penyebab runtuhnya aliran Marxisme.

















DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Deliarnov. 2003. Perkembangan Permikiran Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Internet:
http://gmscrb.wordpress.com/2009/03/09/tentang-imperialisme/
http://en.wikipedia.org/wiki/Leninism
http://id.shvoong.com/humanities/history/2034306-marxisme-dan-revisionisme/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kiri_Baru
http://ericktristanto.wordpress.com/2010/03/17/mazhabaliran-ilmu-ekonomi-schools-of-economics/
http://en.wikipedia.org/wiki/Perestroika
http://en.wikipedia.org/wiki/Glasnov
http://gmscrb.wordpress.com/2009/03/09/tentang-imperialisme/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar