Label

Jumat, 04 Januari 2013

4 Januari 2013

4 Januari 2013

Hari ini aku merasa seperti ada ribuan cemeti yang memecut jiwaku dari setiap arah. Semangatku memudar dan berubah menjadi kebisuan yang terus saja menyeretku dalam keputus asaan. Aku tidak dapat melawan dan hanya mengikuti intuisi agar lebih baik menyerah saja tak perlu ada perlawanan. 

Aku melapor akan kepindahanku di kantor baru. Sambutan yang di berikan cukup menyenangkan baik oleh karyawan lainnya mau pun atasan baru di sana. Tapi apa pun keadaannya yang baru tidak akan menjadi menyenangkan bila memang tidak ada hasrat dan minat terhadap pekerjaan di tempat baru. Semuanya hanyalah keterpaksaan dan kelemahan sebagai orang yang tak dapat dan tak diberi kesempatan untuk menentukan serta memilih apa yang memang diminati. Entahlah, bagaimana semua ini akan berakhir kita akan lihat saja nanti.

Ai dan Uya sama-sama memberikan dukungan untukku agar bersemangat di tempat kerja baru. Namun sepertinya keduanya tidak mengerti apa yang aku katakan pada mereka berulang kali bahwa aku benci dengan semua pemindahan ini. Apa lagi bila nantinya ditugasi untuk memberikan penerangan dan turun ke jalan-jalan. Membayangkannya saja sudah membuat aku jijik apa lagi bila sampai kejadian. Oh tidak akan pernah. Aku benci hal-hal seperti itu dan tidak akan pernah tenang dan rela melaksanakannya. 

Sepertinya hari ini saja aku telah merasa terusir dari kantor lamaku dan di kantor baru sore ini aku mulai tidak menyukai suasananya yang mungkin akan sangat berdampak pada semangat untuk bekerja. Aku merasa seperti berada dalam lingkungan kerja yang sangatlah salah dan tidak cocok untukku. Aku menjadi terdiam dan rasanya semua sikap introvert yang dulu pernah aku coba hilangkan kini menjadi berkembang kembali bak jamur di musim hujan. Itu menjadi suatu cara yang alami buat diriku menghadapi lingkungan dan situasi yang tidak aku sukai seperti saat ini. Semoga ini tidak akan terus bertahan lama atau semua usahaku untuk menghilangkan sikap dan kebiasaanku yang tidak aku inginkan akan menjadi sia-sia dan bahkan sikap itu nantinya menjadi semakin parah.

Aku menjadi tidak tahan dengan suasana yang aku hadapi sekarang ini. Aku memutuskan lebih baik aku pulang saja dan tidak perlu mempedulikan keadaan yang semakin menekan jiwaku. Aku tidak mau memusingkan diri dan pikiranku hingga berujung pada stress. Rasanya cukup sudah tekanan oleh beban pekerjaan yang sebelumnya dan tidak mau terbebani lagi oleh masalah ini. Akan lebih baik aku menenangkan diri dulu di rumah dan semoga saja nanti hari senin ini aku akan lebih siap menghadapi perubahan suasana lingkungan kerjaku.


Aku berusaha tidak memikirkan masalah pekerjaan untuk saat ini. Sekarang waktunya berlibur dan memanjakan diri dengan segala yang menyenangkan hatiku. Aku malam ini hanya menghabiskan waktuku untuk menonton tv. Sangat kebetulan sekali adac acara tv baru mulai malam ini. Sebuah ajang pencarian bakat dengan nama "X Factor Indonesia". Sangat menyenangkan sekali melihat acara-acara seperti ini apalagi aku yang suka musik dan hobbi menyanyi walau gak pandai benar dalam hal tarik suara. Namun yang jelas ada jiwa seni dalam diriku.

Aku jadi teringat saat aku baru lulus SMA dulu. Aku pernah mengikuti salah satu ajang pencarian bakat terheboh di Indonesia. Aku pernah ikut audisinya sekitar tahun 2005 atau 2006. Aku ikut audisi di kota Medan dan ternyata cukup menyenangkan dan menambah pengalaman baru buatku. Namun sayang karena audisi di medan merupakan salah satu kota audisi yang paling sulit apalagi dengan di terapkannya pra-audisi. Aku saat itu masih sangat canggung dan kurang berani sehingga dalam hal menyanyi aku masih tidak lepas dan full gerogi. 

Walau katanya suaraku unik dan aku punya ciri khas tapi aku belum dapat pergi ke Jakarta dikarenakan beberapa alasan terutama alasan finansial dan mental yang masih memerlukan persiapan. Maka tahun selanjutnya aku diminta untuk datang lagi dan selama masa menunggu itu aku dianjurkan mencari guru vocal agar aku bisa dilatih sehingga mentalku siap dan dapat tampil maksimal tahun depannya. Bila aku memang telah siap akan ada yang mendukungku terutama dalam hal finansial. Menyenangkan mendengar komentar yang sangat membangun seperti itu namun sayang aku tidak pernah kembali untuk audisi di tahun-tahun berikutnya sampai dengan sekarang. Alasannya karena setelah kegagalan di ajang tersebut ternyata aku mendapat kejutan karena berhasil di terima sebagai karyawan kantor. Selalu ada keberhasilan lain di balik sebuah kegagalan.
***

Ai malam ini akan pergi dan dia sempat pamitan denganku. Aku tidak begitu mempedulikannya karena aku sedang menikmati kesendirianku saat ini. Malahan aku secara terang-terangan mengatakan padanya bahwa aku ingin menyendiri agar dapat menenangkan diriku dahulu. Tidak ingin ada yang mengganggu dan mempengaruhiku. Biarkan saja aku menyendiri dan berpikir serta bersantai di waktu liburan akhir pekan ini. Sudah saatnya melakukan refresh otak, hati dan jiwa agar kembali bersemangat bila waktunya nanti. 

Malam ini di saat aku menuliskan semua ini waktu sudah sangat larut dan waktu tidur sudah hampir separuhnya berjalan. Aku terlambat dalam menceritakan kisahku pada kalian. Hal ini karena aku beberapa jam yang lalu sibuk membersikah rumah yang sedikit mengalami kebanjiran. Sebenarnya memang akan selalu begitu bila hujan deras, rumahku akan selalu kebanjiran. Namun sudahlah yang penting saat ini semuanya sudah beres dan aku dapat tidur dengan tenang. Selamat malam sampai jumpa esok hari.
@@@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar