Nasehat Ayah
Seorang anak kecil dengan pakaian lusuh
Berjalan lesu menyeret langkah kaki
Pulang menuju gubuk di daerah kumuh yang kotor
Wajah lugunya terlihat menghitam
Terbakar teriknya matahari yang marah
Sudahlah..........
Siapa yang perduli semua itu
Kita lebih baik diam karena kita orang kecil
Lihat anak kecil yang lugu itu
Dia tak berdosa apa-apa
Dia tak bersalah pada siapa pun juga
Tapi dia ikut menanggung hukuman dan murka dunia
Pada orang-orang rakus yang menebang hutan untuk mengisi kantong-kantong
mereka
Pada orang-orang sombong yang dengan mobil mewah mereka
Memandang sinis pada anak-anak kecil yang berjuang di lampu-lampu merah
Kadang anak kecil ini menangis sedu
Menahan rasa sakitnya kelaparan
Mhee........mnh................
Ayah................ lapar.............
Ibu................... makan.........................
Tapi orang tuanya pun ia tidak tahu dimana
Dia hanya ingat.........
Dulu ia pernah punya ayah yang sayang padanya
Yang slalu menasehatinya
Anakku...
Hidup ini sungguh sulit
Di dunia ini tak ada yang gratis
Selain udara yang kau hirup untuk bernapas
Maka bersabarlah dalam menempuh hidup
Bila kau punya harta kau bisa mendapat segalanya di dunia
Mobil mewah, rumah bertingkat baju bagus
Atau apa pun terbeli
Tapi ingat jangan kau jadi seperti mereka yang tamak harta
Lalu menjual hati nurani mereka demi lembaran-lembaran uang
Atau seperti mereka yang berebutan jabatan dan menghalalkan segala cara
demi tujuannya
Ingat anaku...........
Kebahagiaan bukan dinilai dari harta
Walau tanpa harta, asalkan bahagia kau miliki
Sampai ujung napas terakhir senyummu akan terus merekah
Wajah terus besinar berseri-seri
Dan itu tak ternilai oleh harta
Ingatlah anakku...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar