BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada era globalisasi ini, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, apalagi informasi sekarang sangat
cepat menyebar ke penjuru dunia. Sejalan dengan hal tersebut permasalahan yang
kita hadapi juga semakin kompleks yaitu pada bidang sehari-hari. Dengan
kenyataan itu kita dituntut untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan
memanfaatkan kecanggihan teknologi serta kecepatan, ketepatan dan keakuratan
dalam memberi informasi sehingga dalam melaksanakan pekerjaan kita akan
mendapat hasil yang optimal. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi
komputer.
Data yang berukuran besar jika
dikerjakan secara manual membutuhkan tenaga lebih dari satu orang, maka dengan
perlengkapan komputer data tersebut dapat ditangani oleh satu orang saja, dan
juga dengan penggunaan komputer akan lebih cepat dalam penyelesaiannya. Dengan
kemudahan fasilitas yang diberikan komputer akan mempermudah dalam pembuatan
dan penyampaian informasi kepada orang yang membutuhkan.
Pentingnya informasi dalam hidup ini,
mengharuskan kita untuk dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan menarik
kepada semua orang, sehingga tidak terjadi salah tafsir dalam penerimaan
informasi. Untuk dapat memberikan informasi yang jelas dan menarik dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, diantaranya dalam mendiskripsikan data yang ada
dengan kalimat yang tepat dan jelas seta menampilkan data dalam bentuk tabel.
Dalam sebuah koperasi, informasi sangat
dibutuhkan untuk membantu mengambil kebijakan manajerial dan dengan menggunakan
komputer sebagai pengolah data manajerial dalam suatu koperasi sering dikenal
dengan sistem informasi manajemen koperasi yang meningkatkan para anggota dalam
tiap fungsi manajerial melaksanakan tugas kepemimpinan secara tepat.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) “Gotong Royong” merupakan suatu wadah usaha yang dijalankan oleh
kumpulan pegawai negeri di SLTP N 8 Kecamatan Tingkir Salatiga dan bergerak
pada koperasi simpan pinjam. Selain itu juga ada usaha penyediaan kebutuhan
para anggotanya juga bantuan dana untuk pendidikan, kesehatan dan terdapat pula
tunjangan yang dibutuhkan oleh para anggota.
Dalam perkembangannya sering dijumpai
adanya kesalahan yang disebabkan oleh kurang telitinya dalam perhitungan serta
kemungkinan terjadinya kecurangan sangat mempengaruhi kinerja dari kegiatan
koperasi tersebut. Hal ini karena semua transaksi yang dilakukan menggunakan
sistem yang masih manual. Apalagi data yang diolah cukup banyak akan
berpengaruh pada efisiensi waktu dan tenaga. Keamanan dan pengolahan data pun
diragukan kebenarannya karena tidak menutup kemungkinan adanya kecurangan yang disengaja
maupun tidak disengaja.
Sistem yang selama ini diterapkan
koperasi “Gotong Royong” yaitu dengan menggunakan sistem simpan pinjam secara
manual, yang hanya berdasarkan pada catatan manual tertulis pada kertas. Maka
untuk mempermudah sistem simpan pinjam koperasi sekarang ini dapat dilakukan
dengan sistem komputerisasi. Adapun beberapa program yang dapat digunakan dalam
pengelolaan sistem simpan pinjam, salah satunya program Visual Basic 6.0.
Adapun cara yang dapat dilakukan dalam pembuatan sistem simpan pinjam koperasi
adalah dengan menuliskan list program dan variabel yang dibutuhkan dalam
pembuatan sistem simpan pinjam koperasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Sistem
Informasi dan Sistem Informasi Manajemen
1.
Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan
pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
prosedur mendefinisikan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan sistem
yang komponennya mendefinisikan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem dapat berarti sebagai sekelompok
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
(Raymond McLeod,Jr. Jilid 1 Edisi Tujuh,1996). Suatu sistem mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
a. Komponen atau elemen (Components)
Suatu
sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
b. Batas Sistem (Boundary)
Batas
sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Adalah
apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem
kadang dapat merugikan sistem yang ada.
d.
Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan
media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan
penghubung satu subsistem dapat beritegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
e.
Masukan (Input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam
sistem
f. Keluaran (Output)
Merupakan
hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Juga merupakan keluaran atau tujuan akhir dari
sistem. Output dapat berupa keluaran.
g. Pengolah (Process)
Suatu
sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.
h. Sasaran (Objective)
Sasaran
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
2.
Pengertian Informasi
Sumber dari informasi adalah data. Data
adalah fakta atau kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang
mempunyai arti sendiri. Informasi adalah data yang telah diproses, atau data
yang memiliki arti (Raymond McLeod,Jr. Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia,1995). Sedangkan
kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:
a.
Akurat
Berarti informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan, akurat juga berarti harus mencerminkan maksudnya, harus
akurat dari sumber sampai penerima informasi.
b. Tepat Waktu
Informasi
yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah tidak
berlalu tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan
diadakannya pengambilan keputusan, bila keputusan terlambat maka akan berakibat
fatal bagi organisasi/perusahaan.
c.
Relevan
Informasi
tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap
orang berbeda.
3.
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan hal yang
sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Jika ada pertanyaan
dari mana informasi bisa didapatkan maka jawabannya adalah sistem informasi.
Gordon,
menyatakan:
“Sistem informasi adalah suatu kegiatan
dari prosedur yang diorganisasikan bilamana dari eksekusi akan menyediakan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dari dalam
organisasi”.
Raymond,
menyatakan:
“Sistem informasi adalah cara yang
diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukkan mengolah dan menyimpan data dan mengendalikan
serta melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Berdasarkan beberapa uraian di atas maka
dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
terorganisir untuk melakukan proses yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang
telah disepakati. Seiring dengan peningkatan kebutuhan akan pengolahan
informasi dalam hal kecepatan dan keamanan diperlukan jalan alternatif yang
kemudian ditemukan sistem informasi.
4.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. (Raymond McLeod, Jr. Jilid 2
Edisi Tujuh, 1996). Sistem informasi manajemen adalah manajemen dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem yang bertanggung
jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang informasi
adalah suatu sistem berbasis komputer yang berguna untuk tingkatan manajemen di
dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
B.
Definisi
Koperasi
Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu
lembaga ekonomi yang diperlukan dan penting. Koperasi merupakan usaha bersama
yang berlandaskan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Koperasi Jerman (1988) adalah perkumpulan yang keanggotaannya tidak
tertutup yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan aktivatas ekonomi anggotanya,
dengan jalan perkembangan keadaan ketentuan tentang perkoperasian di Indonesia
telah diperbaharui, yaitu dengan UU perkoperasian No. 25/1992, yang dimaksud dengan
koperasi adalah “Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan” (Ign.
Sukamdiyo, 1996).
Koperasi simpan pinjam atau koperasi
kredit adalah yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui
tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah, murah, cepat, dan
tepat untuk tujuan produktivitas dan kesejahteraan (Ninik Widiyanti dan
Sumindhi, 1998).
Koperasi simpan pinjam mendapat modal
dari berbagai simpanan, pinjaman, penyisaan dari hasil usaha termasuk cadangan
serta sumber-sumber lainnya, simpanan-simpanan tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.
Simpanan Pokok yaitu simpanan yang diberikan anggota pada awal setoran dan
menjadi simpanan yang berbentuk permanen.
2.
Simpanan Wajib yaitu simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu dalam jangka waktu
tertentu.
3.
Simpanan Sukarela adalah simpanan yang diterima bukan dari anggota koperasi itu
sendiri.
Koperasi menurut Ninik Widiyanti dapat
digolongkan menjadi 5 (lima)
golongan yaitu koperasi konsumsi, koperasi kredit (simpan pinjam), koperasi produksi,
koperasi jasa, koperasi serba usaha.
Tujuan koperasi simpan pinjam menurut
Ninik Widiyanti diantaranya adalah (1) Membantu keperluan kredit para
anggotanya yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat tertentu, (2) Mendidik
kepada para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk
modal sendiri, (3) Mendidik anggota untuk hidup hemat, (4) Menambah pengetahuan
tentang koperasi.
Manfaat koperasi simpan pinjam
diantaranya adalah (1) Anggota dapat memperoleh modal bagi pengembangan usaha
atau berwiraswasta, (2) Dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari antara lain
membayar biaya sekolah anak dan lain-lain.
C.
Microsoft
Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah salah satu
development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan windows (Drs.
Daryanto, 2003). Visual basic 6.0 merupakan pengembangan versi sebelumnya yaitu
VB 3.0, 4.0, 5.0 yang mengalami kemajuan pesat di pasaran. Visual Basic adalah salah
satu software untuk membuat program yang cukup sederhana tetapi banyak cakupan
yang dapat dikerjakan, karena visual basic dapat mengakses banyak software.
Kesederhanaan visual basic terletak pada kemudahan membuat bahasa pemrograman
dan bentuk tampilan yang dikehendaki. Visual Basic ini merupakan pengembangan
bahasa basic yang diterapkan pada program berbasis windows.
1. Toolbar
(Tombol Piranti)
Toolbar
adalah tombol-tombol yang memiliki suatu perintah tertentu dari visual basic.
2. Form
Windows (Tampilan Jendela)
Form
Window atau jendela form adalah daerah kerja utama, dimana dapat digunakan
untuk membuat program-program aplikasi visual basic.
3. Toolbox
(Kotak Piranti)
Toolbox
adalah sebuah kotak piranti yang mengandung semua objek atau kontrol yang
dibutuhkan untuk membuat suatu program aplikasi.
4. Project
Explorer
Jendela
project explorer adalah jendela yang mengandung semua file didalam aplikasi
Visual Basic.
5. Jendela
Properties
Jendela
properties adalah jendela yang mengandung semua informasi mengenai objek yang
terdapat dalam aplikasi Visual Basic.
6. Jendela
Code
Jendela
Code adalah salah satu jendela yang paling penting didalam Visual Basic, dimana
ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi
Visual Basic.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pengembangan
Sistem
1)
Kondisi objektif KPRI “Gotong Royong” Pada SLTPN 8 Salatiga
Kantor KPRI “Gotong Royong” beralamatkan
di Jl. Argotunggal I Salatiga. Wilayah kerjanya adalah Cabang Dinas Pendidikan
dan kebudayaan Kecamatan Tingkir Kabupaten Salatiga. Anggotanya terdiri dari
Kepala sekolah SLTPN 8, guru, dan penjaga sekolah serta karyawan.
Sebelum KPRI “Gotong Royong” berdiri
telah ada semacam lembaga keuangan yang diberi nama Usaha Kesejahteraan Guru
(UKG) dan tidak dikelola secara profesional sehingga akhirnya bubar. Pembubaran
lembaga ini mengakibatkan tidak adanya wadah yang mampu mengatasi masalah
kesulitan keuangan tenaga kependidikan di wilayah Cabang Dinas P dan K
Kecamatan Salatiga.
KPRI “Gotong Royong” didirikan pada
tahun 1995 dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang
terdiri dari para Kepala sekolah, guru, dan penjaga sekolah, serta karyawan.
Pada saat didirikan koperasi ini memiliki jumlah 52 (lima puluh dua) anggota. Koperasi ini belum
memperoleh status badan hukum.
Kepengurusan dari KPRI “Gotong Royong”
ini dibentuk berdasarkan AD/ART yang dibuat 3 (tiga) tahun sekali. Pada kepengurusan
ini minimal terdapat 7 (tujuh) pengurus yang aktif.
2)
Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi dari Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Gotong Royong” adalah sebagai berikut :
3)
Job Description Pada KPRI “Gotong Royong” Salatiga
Pada Koperasi Pegawai Negeri Republik
Indonesia (KPRI) “Gotong Royong” Salatiga mempunyai job description atau tugas masing-masing
sesuai dengan kedudukannya dalam kepengurusan antara lain:
a) Rapat Anggota
(1) Merupakan
kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
(2) Membuat
rencana Anggaran Dasar.
(3) Memilih
anggota, pengurus, dan anggota pengawas jika masa jabatannya telah habis.
(4) Mengesahkan
rencana kerja dan rencana anggaran belanja dan anggaran pendapatan koperasi.
(5) Menetapkan
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
(6) Mengesahkan
neraca dan perhitungan keuangan tahunan.
b) Penasehat
(1) Menolak
hal-hal yang merugikan koperasi dari pihak luar.
(2) Memberikan
saran atau anjuran pada pengurus untuk kemajuan koperasi.
(3) Memberi
prioritas usaha pada koperasi apabila memenuhi syarat yang ditetapkan.
c) Pengawas
(1) Melaksanakan
pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi termasuk organisasi, usaha dan
pelaksanaan kebijaksanaan pengurus.
(2) Memberi
laporan tertulis tentang pemeriksanaan.
(3) Sebagai
perangkat organisasi, tim manajemen dan sebagai pelindung koperasi.
d) Ketua
(1) Bertindak
sebagai pimpinan koperasi, atas nama koperasi serta mewakili koperasi di dalam
maupun di luar persidangan.
(2) Menyiapkan
pengembangan koperasi.
(3) Menetapkan
kebijaksanaan dalam keputusan pada forum rapat pengurus.
(4) Mengkoordinator
perumusan dan perencanaan program kerja.
(5) Menandatangani
surat-surat keluar dan surat-surat berharga bersama sekretaris.
e) Sekretaris
(1) Memelihara
buku-buku administrasi organisasi.
(2) Bertanggungjawab
dalam bidang administrasi/tata usaha koperasi.
(3) Menyelenggarakan
notulen rapat.
(4) Menyusun
laporan organisasi.
(5) Mengatur
dan mengurus soal pengelolaan koperasi.
f) Bendahara/Keuangan
(1) Mengurus
persoalan keuangan koperasi.
(2) Membimbing
dan mengawasi pemegang kas koperasi.
(3) Mengawasi
dan menganalisa RAPB koperasi dengan cermat agar
(1) tidak
melampaui.
(4) Menandatangani
surat-surat berharga bersama ketua.
(5) Menyimpan
dan mengamankan uang, bukti-bukti surat
berharga dan dokumen keuangan koperasi.
(6) Menyusun
dan menyiapkan neraca dan perhitungan hasil usaha koperasi.
g) Unit Simpan Pinjam
(1) Mengatur,
mengkoordinir dan manangani semua aktivitas yang berhubungan dengan simpan
pinjam.
(2) Mengamati
posisi setiap pembiayaan, mamantau dan memberikan pembinaan serta mengusahakan
agar pelunasan dapat sesuai dengan perjanjian.
(3) Mengikuti
perkembangan proses pembiayaan.
(4) Menganalisa
dan memberikan solusi pada keluhan anggota dalam kasus pembiayaan.
h) Unit Pengelola Usaha
(1) Mengelola
usaha yang dijalankan oleh koperasi.
(2) Bertanggungjawab
sepenuhnya pada ketua koperasi.
(3) Membuat
laporan keuangan hasil usaha per tahun.
(4) Mengembangkan
usaha yang ditangani.
4)
Jenis Usaha KPRI “Gotong Royong”
Usaha yang dilakukan oleh KPRI “Gotong
Royong” bertujuan untuk kesejahteraan anggotanya. Usaha itu antara lain :
a. KPRI
“Gotong Royong” merupakan mitra kerja dengan dinas terkait guna mendorong
perluasan atau pengembangan modal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
anggotanya.
b. Memberi
pinjaman/kredit yang berjangka dan berbunga rendah.
c. Menerima
simpanan berupa tabungan.
5)
Modal Usaha
Modal usaha koperasi ini diperoleh tidak
hanya dari simpanan pokok yang disetorkan oleh anggota pada awal pendaftaran
tapi juga dari pinjaman. Modal pinjaman dilakukan dengan persetujuan dari Rapat
Anggota yang didasari dengan perjanjian kerja sama yang saling mengunutngkan
serta sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Modal pinjaman dapat
berasal dari anggota itu sendiri maupun dari pihak luar yaitu koperasi lain dan
Bank.
6)
Pinjaman atau Kredit
Dalam mengajukan pinjaman atau kredit,
anggota harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Pemohon kredit harus membayar
bunga kredit sebesar 1% perbulan. Bagi pemohon yang mengajukan kredit lebih
dari Rp 5.000.000,00 maka harus menyerahkan jaminan atau agunan berupa kartu
taspen dan kartu pegawai.
7) Gambaran Sistem Informasi Simpan
Pinjam Pada KPRI “Gotong Royong”
Data administrasi yang berkaitan dengan
jalannya proses simpan pinjam pada koperasi simpan pinjam KPRI “Gotong Royong”
dan keseluruhan data disimpan dalam kartu-kartu dan buku arsip yang dikerjakan secara
manual.
Hal ini dirasa kurang efektif karena
akan sangat menyita waktu dan tenaga. Disamping itu kurang ketelitian dan
terjadinya kecurangan akan sangat besar peluangnya, begitu juga dengan output
dari laporan keuangan karena akan membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya.
Proses pengolahan data/abstraksi simpan
pinjam yang berjalan saat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pendataan
Anggota
1. Pegawai
yang berminat menjadi anggota koperasi harus mengisi formulir pendaftaran
dengan menyertakan foto copy KTP yang kemudian diberikan kepada bagian simpan
pinjam.
2. Bagian
simpan pinjam akan mendata anggota tersebut dan membuat KTA yang akan disahkan
oleh ketua. Selain itu dibuat juga laporan simpanan pokok untuk diberikan pada
bagian penggajian.
3. Kemudian
bagian penggajian akan memotong gaji dari anggota sebesar Rp 50.000,00 sebagai simpanan
pokok anggota.
b. Simpanan
Anggota
Setiap anggota baru koperasi diwajibkan
untuk membayar simpanan pokok sebesar Rp 50.000,00. Selain itu anggota yang
sudah sah, dikenakan simpanan wajib sebesar Rp 20.000,00. Simpanan pokok dan wajib
tidak boleh diambil selama masih menjadi anggota koperasi dan dibayar paling
lambat tanggal 10 tiap bulan.
Seorang anggota juga diberi kesempatan
untuk menyimpan uangnya dalam bentuk simpanan manasuka. Simpanan yang ini dapat
diambil sewaktu-waktu apabila membutuhkan karena sifatnya seperti tabungan.
Sedangkan prosedur dari simpanan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dari
Data Anggota (DA) yang ada pada petugas unit simpan pinjam mencatat simpanan
anggota dalam bentuk Buku Simpanan (BS)
2. Simpanan anggota yang telah dicatat dalam BS
diberi ke bagian penggajian yang berisi Daftar Potongan Simpanan (DPS) yang
akan dipotong dari gaji anggota.
3. Kemudian
BS dan DPS dimintakan tanda tangan pada bagian keuangan sebagai tanda
perestujuan dan diserahkan kembali ke bagian penggajian dan dibuat daftar
Potongan Gaji Simpanan (PGS) rangkap dua berisi daftar simpanan anggota yang
telah dipotong dari anggota.
4. BS
dan DPS yang telah dibuat beserta uang dan jumlah besar simpanan anggota
diberikan ke unit simpan pinjam sedangkan potongan simpanan diarsip bagian
penggajian.
5. Dari
BS dan PGS tersebut digunakan oleh unit simpan pinjam untuk membuat Laporan
Simpanan (LS) rangkap dua.
6. LS
tersebut dimintakan tanda tangan Ketua, LS lembar pertama diarsip oleh ketua
sedang lembar kedua diberikan pada bagian keuangan.
7. Dari
PGS rangkap dua, lembar pertama diberikan pada anggota sedang lembar kedua
diarsip oleh bagian bagian simpan pinjam.
c. Pinjaman
Dalam
pengujian pinjaman anggota harus mendapat persetujuan dari kepala sekolah di
tempat mereka bekerja. Yang kemudian akan dilakukan pengecekan oleh bagian
pinjaman dengan persetujuan dari ketua. Kredit akan diberikan pada mereka yang
tidak mempunyai masalah sebelumnya.
Prosedur
dalam perolehan pinjaman atau kredit adalah sebagai berikut:
(1) Anggota
mengisi Surat Permohonan Pinjaman (SPP) koperasi yang terdiri dari rangkap dua
yang disertai surat
persetujuan dari Kepala Sekolah yang kemudian diserahkan pada bagian simpan
pinjam.
(2) Bagian
simpan pinjam meneliti Surat Permohonan Pinjaman (SPP). Jika memenuhi syarat
maka bagian simpan pinjam akan merealisasikan pinjaman tersebut tetapi jika
tidak maka akan dikembalikan pada anggota yang bersangkutan.
(3) Kemudian
surat
permohonan tersebut akan diberikan pada ketua untuk ditandatangani. Setelah itu
SPP Acc rangkap dua diserahkan kembali ke bagian simpan pinjam.
(4) Berdasarkan
SPP yang telah di Acc ketua, bagian simpan pinjam membuat Surat Tanda
Pengesahan Pinjaman (STTP) yang berisi besar pinjam yang diberikan dan Buku Pinjaman.
(5) Buku
pinjaman (BP) diberikan pada anggota beserta uang sebesar pinjaman yang
diajukan.
(6) Dari STTP yang ada dibuat Laporan Pinjaman
Anggota (LPA) rangkap 3. Lembar pertama diberikan pada bagian simpan pinjam,
lembar kedua pada bagian keuangan, sedang yang lembar terakhir diarsip oleh
ketua.
d. Angsuran
Pinjaman
Prosedur
dari angsuran kredit adalah sebagai berikut:
(1) Setiap
tanggal 20, anggota menyerahkan Buku Pinjaman (BP) pada bagian simpan pinjam
yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan potongan gaji anggota.
(2) Dari
BP tersebut, bagian simpan pinjam akan membuat Daftar Potongan Angsuran (DPA)
yang kemudian akan diberikan pada bagian penggajian Dinas P dan K.
(3) Dari
DPA yang diterima maka bagian penggajian dinas P dan K akan membuat Daftar
Potongan Gaji Angsuran (DPGA) serta slip gaji anggota, yang kemudian akan
diserahkan kembali pada bagian simpan pinjam.
(4) Dari
DPGA dan slip gaji tersebut, bagian simpan pinjam akan dicatat dalam Buku
Angsuran (BA), kemudian BA dan slip gaji akan diberikan pada anggota. Sedangkan
DPGA dibuat Laporan Angsuran Pinjaman (LAP) rangkap 3.
(5) LAP
rangkap 3 tersebut kemudian diserahkan pada bagian keuangan untuk di Acc oleh
bagian keuangan kemudian diajukan pada ketua untuk di Acc.
(6) Setelah
LAP yang telah di Acc oleh keuangan dan ketua tersebut maka LAP Acc lembar satu
diarsip oleh ketua LAP Acc lembar dua diberikan pada bagian keuangan sedang
yang terakhir diberikan pada bagian simpan pinjam,
e. Pengambilan
Simpanan
(1) Anggota
yang akan mengambil simpanan harus mengisi slip pengambilan simpanan rangkap
dua yang diberikan oleh bagian simpan pinjam.
(2) Setelah
diisi kemudian diberikan ke bagian simpan pinjam disertai dengan KTA (Kartu
Tanda Anggota). Oleh bagian simpan pinjam akan dicatat dalam buku ambil dan
memberikan uang pada anggota yang mengambil simpanan tersebut.
(3) Dari
buku ambil akan dicatat menjadi bentuk laporan ambil rangkap tiga kemudian akan
dimintakan Acc pada bagian keuangan dan ketua.
(4) Laporan
ambil lembar pertama akan diarsip oleh bagian simpan pinjam, lembar kedua
diarsip oleh bagian keuangan dan yang terakhir diarsip oleh ketua.
B. Proses
Pencatatan
Segala bentuk transaksi yang dilakukan
dalam usaha KPRI “Gotong Royong” selama ini hanya dicatat secara manual. Hal
ini telah menyebabkan berbagai kendala dalam proses usahanya. Untuk itu perlu
adanya perubahan sehingga akan adanya pengenalan pencatatan berbasis
komputerisasi. Selain mempermudah pencatatan juga mempermudah akses data dan
memperkecil terjadinya kecurangan dan kesalahan pencatatan.
Mungkin pada awalnya proses pencatatan
dengan sistem komputerisasi akan terasa menyulitkan. Namun sebenarnya setelah
dapat dikuasai program pencatatan tersebut, maka akan dirasakan bahwa banyak
manfaat yang diperoleh dengan pencatatan dengan sistem komputerisasi dalam hal
ini menggunakan program Microsoft Visual Basic versi 6.0.
Program tersebut harus dirancang
terlebih dahulu dimana dengan menginput data-data yang selama ini dicatat
secara manual dan mensingkronisasikan setiap data yang ada. Hal ini akan
menyebabkan minimalisasi kecurangan baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja dalam kegiatan usaha KPRI “Gotong Royong”
Namun memang tidak dapat dipungkiri
setiap jenis pencatatan memiliki resiko. Misalnya saja pada pencatatan secara
manual dapat terjadi kesalahan penulisan, kesangsian keaslian data yang
dicatat, tidak dapat tahannya data untuk jangka waktu lama dansebagainya. hal
tersebut juga terjadi pada pencatatan secara komputerisasi.
Hal yang paling menjadi resiko pada
pencatatan komputerisasi adalah masalah virus yang dapat menyerang file kapan
saja terutama apabila komputer yang digunakan terhubung langsung dengan
jaringan internet. Selain itu hal yang paling kecil yang mungkin terjadi adalah
pada saat yang dibutuhkan komputer tidak dapat di pergunakan karena listrik
padam dan sebagainya.
Memang pilihan sistem pencatatan pada
setiap koperasi yang ada berbeda-beda. Pilihan yang diambil tentunya telah
dipikirkan dengan baik keuntungan dan kerugiannya. Dengan meninjau kemudahan
dan manfaat serta resikonya maka dirasakan pencatatan secara komputerisasi
memiliki poin lebih dari pada pencatatan manual. Oleh karena itu perlu
diterapkan pada koperasi KPRI “Gotong Royong”.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari hasil uraian dalam pembahasan
tersebut dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Sistem
informasi simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Gotong
Royong” Jln. Argotunggal I Tingkir Salatiga selama ini masih menggunakan sistem
secara manual, yang hanya berdasarkan catatan tertulis pada kertas. Sistem
informasi simpan pinjam yang ada berupa pendataan anggota, penyetoran simpanan,
penarikan simpanan, transaksi pinjam, angsuran pinjaman dan pembuatan laporaan.
2. Dalam
membuat sistem aplikasi program database sistem simpan pinjam pada koperasi
“Gotong Royong” Jln. Argotunggal I Tingkir salatiga Microsoft Visual Basic 6.0
untuk pengolahan data anggota, simpan, pinjam, angsur, serta gaji terdiri dari:
Ø Perancangan
database
Ø Periapan
awal sistem program meliputi pembuatan folder, project, dan dengan database.
Ø Pembuatan
sistem aplikasi dengan form.
Ø Pembuatan
laporan, perancangan sistem menu program dan pembuatan program menu utama.
Ø Kompilasi
dan implementasi program.
3. Hasil
dari pembuatan program ini berupa perangkat lunak (software) program basis data
anggota, simpan, pinjam, angsur, serta gaji yang akan diaplikasikan Argotunggal
I Tingkir salatiga yang sudah mengenal teknologi komputer untuk mengolah data
sistem simpan pinjam yang selama ini belum bisa berjalan dengan efektif karena
kurang adanya pengorganisasian database.
4. Dengan
adanya sistem yang berbasis komputerisasi proses manajemen data dan informasi
lebih efektif sehingga menghasilkan output yang lebih cepat dan menarik.
B.
Saran
Melihat kenyataan yang dihadapi oleh
KPRI “Gotong Royong”, serta pertimbangan kualitas sistem sistem informasi
simpan pinjam, maka diperoleh saran adanya pengembangan selanjutnya antara lain
sebagai berikut:
1. Perlu
lebih dikembangkan software basis data sistem simpan pinjam dengan program
Visual Basic 6.0 pada koperasi simpan pinjam terutama KPRI “Gotong Royong”
Salatiga tersebut.
2. KPRI
“Gotong Royong” jln. Argotunggal I tingkir Salatiga hendaknya menggunakan
sistem pengolahan data dengan berbasis komputer yang terorganisasi dengan baik
agar manajemen simpan pinjam dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
3. Untuk
meningkatkan kinerja simpan pinjam koperasi, sistem yang akan diaplikasikan
sebaiknya dikembangkan dengan teknologi koputer yang mendukung beroperasinya
sistem tersebut.
4. Sebelumnya
dipilih sumber daya manusia yang mengerti tentang komputer dan dapat
mengoperasikan sistem simpan pinjam koperasi yang baru tersebut.
5. Untuk
pengembangan selanjutnya akan lebih baik jika dibuat sistem jaringan sehingga
aliran informasi akan dapat lebih cepat sampai pada sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Alam M. Agus J., “Belajar Sendiri:
Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic Versi 6.0”, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta,
2000
Daryanto Drs, “Belajar Komputer Visual
Basic”, CV. Yrama Widya, 2003.
De Marco, “Analisa Sistem Informasi”,
Pustaka Binaman Presindo, Jakarta,
1978.
Gordon B Davis, “Sistem Manajemen dan
Informasi, “ Pustaka Binaman, Jakarta,
1995.
Jogiyanto, H.M, “Analisa dan Desain
Sistem Informasi,” Andi Offset, Yogyakarta,
1998.
Kasmoni, “Visual Basic 6.0 Untuk Orang
Awam”, CV. Maxikom, Palembang,
2003.
McLeod Jr Raymond, ”Sistem Informasi
Manajemen”, Jilid 1 Edisi Bahasa Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta, 1995.
Mc Leod Jr Raymond, ”Sistem Informasi
Manajemen”, Jilid 1 dan 2 Edisi Tujuh, PT. Prenhallindo, Jakarta, 1996.
Sukamdiyo Ign, “Manajemen Koperasi”,
Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama, 1996.
W. Imam A., “SQL Server 2000:
Implementasinya Dalam Pemrograman Visual Basic dan Crystal Report”, Edisi
Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta 2005.
Widiyanti, Ninik dan Sumindhia YW,
“Koperasi dan Perekonomian Indonesia”,
Reika Cipta, Jakarta,
1998.
KABAR BAIK!!! KABAR BAIK!!! KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya fatma Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirimkan dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka tidak akan mengatakan pembayaran di muka, tapi itu adalah lelucon tersebut, karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi atau biaya registrasi dan biaya transfer, jadi hati-hati terhadap perusahaan pinjaman mereka yang curang.
Beberapa bulan yang lalu saya merasa tegang secara finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa kreditur secara online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang menyebut saya sebagai pemberi pinjaman yang sangat andal yang disebut ibu Theresa, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari USD100.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%
Saya sangat terkejut ketika memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan, dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa ada penundaan.
Karena saya berjanji akan membagikan kabar baik, agar orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apapun, silakan hubungi dia via email asli: theresaloancompany@gmail.com dan dengan rahmat Tuhan dia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda patuhi.
Anda juga bisa menghubungi saya di email saya: feyzilfatma@gmail.com dan Sety diperkenalkan dan berbicara tentang Mrs. theresa, dia juga mendapat pinjaman baru dari Mrs theresa, Anda juga dapat menghubungi dia melalui emailnya: martinimarais1986@gmail.com Sekarang, yang akan saya lakukan hanyalah mencoba memenuhi pembayaran pinjaman yang saya kirim langsung ke rekening mereka setiap bulan.
Sebuah kata sudah cukup bagi orang bijak
Kabar baik Allah yang Maha Kuasa telah begitu setia kepada saya dan seluruh keluarga saya untuk menggunakan perusahaan pinjaman ibu Emily untuk mengubah situasi keuangan hidup saya untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih stabil sehingga sekarang saya memiliki bisnis sendiri di kotaNama saya Nur Khomariyah dari kota Sidoarjo, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu. Emily karena membantu saya dengan pinjaman yang baik setelah saya menderita di tangan pemberi pinjaman palsu yang menipu saya karena uang saya tanpa menawarkan saya pinjaman, saya memerlukan pinjaman selama 2 tahun terakhir untuk memulai bisnis saya sendiri di kota Sidoarjo tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di India yang telah menipu saya dan tidak menawarkan pinjaman kepada saya dan saya sangat frustrasi karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di India, karena saya berutang kepada bank dan teman-teman saya dan saya tidak punya orang untuk dituju, sampai suatu hari teman setia saya menelepon Slamet Raharjo setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari ibu perusahaan pinjaman Emily, jadi saya harus menghubungi Slamet Raharjo dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi ibu emily bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya harus memanggil keberanian dan saya menghubungi ibu emily perusahaan dan secara mengejutkan, pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam waktu 2 jam pinjaman saya dipindahkan ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus bersaksi tentang ibu pekerjaan yang baik Emilyjadi saya akan menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi ibu perusahaan pinjaman Emily melalui email: emilygregloancompany@gmail.com. atau whatsapp +1 (669) 4002627 dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan bersaksi seperti yang telah saya lakukan dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Mother Emily melalui saya email: nurkhomariyah1989@gmail.com dan Anda masih dapat menghubungi teman saya Nur Syarah yang memperkenalkan saya kepada Ms. Margaret melalui email: slametraharjo211989@gmail.comsemoga Tuhan terus memberkati dan mendukung ibu Emily yang telah mengubah kehidupan finansial saya.
BalasHapus