I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh dari Marx dan Engels sangatlah luar biasa.
Hal ini terlihat dengan munculnya gerakan-gerakan yang menyokong sosialisme dan
komunisme. Sistem perekonomian sosialis/komunis bangkit dari suatu respon
terhadap era industrialisasi. Pakar-pakar dari kubu sosialis/komunis mengembangkan berbagai kritikan untuk menjatuhkan sistem perekonomian
liberal pasar bebas persaingan sempurna.
Pada kuarter
pertama abad ke-20 pemikiran-pemikiran Marx dan Engels dimodifikasi oleh Lenin.
Lenin berteori bahwa sosialisme muncul pertama kali di negara kapitalis paling
lemah. Selanjutnya pada tahun 30-an, Lange dan Lerner mengembangkan teori
sosialisme pasar yang didasarkan pada manajemen industry yang terdesentralisir dan
penggunaan penetapan harga yang ditetapkan secara trial dan error oleh suatu
badan perencana.
Pada periode
50-an hingga 70-an di negara-negara sosialis Eropa berkembang sebuah aliran
sosialis yang dikenal dengan aliran Kiri Baru (New Left) yang merupakan dasar
berkembangnya komunisme Eropa yang lebih keras dari sosialisme Eropa.
Kemudian tahun
90-an datanglah masa kehancuran bagi negara-negara sosialis/komunisme ketika
Uni Soviet di bawah Mikhail Gorbachev melancarkan Glasnost dan Perestroika,
yang secara langsung maupun tidak langsung berarti ditinggalkannya pemikiran
Marx dan Engels serta Lenin. Langkah Uni Soviet ini segera di ikuti oleh
negara-negara komunis lainnya.
B. Rumusan Masalah
Perkembangan Aliran Marxisme terus berkembang dari masa
ke masa. Berbagai modifikasi dan kritikan terhadap aliran ini telah melahirkan
pembaharuan terhadap marxisme. Untuk lebih memahami masa pembaharuan tersebut,
maka penyusun merumuskan permasalahan:
1.
Tahapan Pembaharuan Marxisme; Lennisme, Revisionisme dan Aliran Kiri Baru.
2.
Runtuhnya Marxisme
C. Tujuan dan
Manfaat Pembahasan
Tujuan penyusunan makalah yang berjudul “Pembaharuan
terhadap Marxisme” adalah untuk:
1. Mengetahui tahapan-tahapan pembaharuan Marxisme.
2. Mengetahui penyebab runtuhnya Marxisme.
Hal ini berguna sebagai sumber informasi pendukung
dalam pembelajaran keilmuan Sejarah Pemikiran Ekonomi di fakultas umumnya dan
di fakultas ekonomi pembangunan Universitas Almuslim Kabupaten Bireuen secara
khususnya.
II.
PEMBAHASAN
A. Tahapan
Pembaharuan Marxisme
Pembaharuan
terhadap pemikiran-pemikiran Marx sudah banyak dilakukan. Tetapi pada
kesempatan ini hanya tiga diantaranya yang disoroti lebih khusus yaitu
pemikiran-pemikiran Lenin, kaum Revisionis dan Aliran Kiri Baru.
1.
Leninisme
Leninisme
adalah teori politik dan praktek kediktatoran
proletariat. Leninisme
terdiri dari teori politik dan ekonomi sosialis yang dikembangkan dari Marxisme. Pendirinya Vladimir Ilich Lenin (1870-1924)
adalah bapak revolusi Rusia. Karya tulisnya yang cukup penting adalah The Development of Capitalism in Rusia
(1956) dan Imperialism, the Highest Stage of Capitalism (1933).
Lenin berkeinginan
membentuk negara komunis pertama di Rusia melalui beberapa teori yang
dikemukakannya sebagai kritikan terhadap kapitalisme diantaranya:
a)
Kapitalisme Monopoli
dan Imperialisme
Lenin
banyak mempelajari karya-karya Marx dan kemudian memodifikasinya untuk
membangun masyarakat sosialis di Rusia. Yang paling diminati Lenin adalah
Tahapan Kapitalisme Monopoli dan Imperialisme.
Lenin
menguraikan beberapa karakteristik kapitalisme monopoli sebagai berikut:
-
konsentrasi produksi ditangan
industri yang semakin sedikit jumlahnya,
-
merger finansial dan
kapital industri, sewaktu bank-bank dan lembaga finansial semakin menguasai
kontrol atas alokasi sumber-sumber modal,
-
bangkitnya ekspor
kapital (dan bukannya komoditas) sebagai bentuk utama pertukaran internasional,
-
pembagian dunia dalam
lingkungan ekonomi yang dipengaruhi dan dikontrol oleh kapitalis monopoli,
-
pembagian lebih
lanjut (sub-divisi) dunia ke dalam lingkungan politik yang dipengaruhi oleh
pemerintahan negara-negara kapitalis mapan.
b)
Teori Pembangunan
yang Tak Imbang
Teori
ini adalah batu loncatan analisis Lenin tentang lokus (tempat kejadian)
revolusi proletariat. Menurut Lenin, pertumbuhan tidak sama di tiap negara termasuk di
negara-negara kapitalis.
Konflik
militer dan peperangan akan memperlemah negara-negara imperialis. Dengan
melemahnya kekuatan negara-negara imperialis maka masyarakat di negara-negara
jajahan bangkit melawan negara-negara agresor. Menurut lenin revolusi
proletariar pertama kali muncul di negara terlemah di antara negara kapitalis
yaitu di Rusia.
Berdasarkan
argumentasi itu Lenin
kemudian melancarkan revolusi Bolshevik tahun 1917 di Rusia dan berhasil
mendirikan negara sosialis/komunis pertama di dunia. Kemudian Rusia berubah
menjadi Uni Soviet dan berhasil melakukan pembangunan melalui perencanaan
terpusat.
2.
Revisionisme
Revisionisme adalah aliran yang
berkembang di negara-negara Eropa yang menganggap bahwa kejatuhan kapitalisme
tidak harus melaui revolusi kekerasan seperti yang dilakukan Marx ataupun Lenin.
Gerkan revisionis sebetulnya sudah
dimulai di Jerman setelah Engels meninggal tahun 1895. Tujuan gerakan
revisionis adalah untuk merevisi pemikiran-pemikiran Marx dan Engels. Tokoh
revisionis cukup banyak diantaranya Bernstein, Tugan-Baranovsky, Kautsky dan
Luxemburg.
Edward Bernstein (1850-1932) adalah
seorang anggota gerakan sosial demokratik Jerman yang juga teman dekat Engels.
Menurutnya revolusi proletariat tidak diperlukan dan kemungkinan terjadinya
sangat kecil. Dengan melibatkan diri dengan serikat-serikat buruh maka kondisi
kaum buruh akan membaik. Dimana dalam jangka panjang masyarakat akan lebih
terdidik dan memilih sosialisme secara sukarela tanpa melalui jalan kekerasan.
Tokoh revisionis lainnya adalah
Mikhail Tugan-Baranovsky (1865-1919). Mereka berani mengatakan bahwa teori Marx
tentang krisis dan kejatuhan kapitalisme keliru. Menurut Tugan-Baranovsky,
sekelompok masyarakat tidak akan mendapatkan sosialisme sebagai hadiah buta dari kejatuhan elementer
ekonomi begitu saja. Masyarakat tersebut harus bekerja pelan-pelan melalui
tahapan-tahapan terencana bagi pengadopsian sosialisme tanpa melalui jalan
kekerasan.
Karl Kautsky (1854-1938) pada awalnya adalah
penganut Marxisme ortodoks. Pada tahun 1902 ia memformulasikan pandangannya
bahwa suatu depresi yang kronis akan mendorong kaum pekerja memilih alternatif
sosialisme dan bahwa reformasi sosial tidak akan menghentikan antagonisme
kelas-kelas masyarakat.
Rosa Luxemburg (1871-1919)
adalah seorang ahli teori Marxis, filsulf, ekonom dan aktivis yahudi Polandia. Ia
percaya
bahwa hanya melalui revolusi sosialis di Jerman, Austria,
dan Rusia sebuah Polandia independen bisa ada. Dia menyatakan bahwa perjuangan
harus melawan kapitalisme
, dan bukan hanya untuk Polandia independen. Posisinya yang menyangkal hak
nasional penentuan
nasib sendiri di bawah sosialisme
memprovokasi ketegangan filosofis dengan Vladimir
Lenin.
3.
Aliran
Kiri Baru
Aliran kiri baru mulai bangkit dan
diterima di Amerika Serikat serta negara-negara Eropa Barat pada pertengahan
tahun 60-an. Gerakan ini dipengaruhi oleh berbagai aliran sosialis yang sangat
berbeda. Mulai dari pendiri aliran Marxisme ortodoks sampai kaum radikal yang sering
mengkritik kapitalisme bahkan penulis-penulis non-Marxis.
Secara sederhana aliran Kiri Baru
dapat diartikan sebagai kombinasi dari Marxisme-Leninisme ortodoks dengan
pemikiran radikal baru. Perhatian terhadap Marxisme muncul lagi setelah
diterbitkanya buku Monopoli Capital oleh
Paul Baran dan Paul Sweezy tahun 1966.
Buku ini sangat memfokuskan perhatian pada
aspek monopolistik perusahaan-perusahaan raksasa dalam perekonomian modern.
Analisis ekonomi Baran dan Sweezy ini
paralel dengan tulisan-tulisan pakar non-marxis J.K Galbraith yang sering mengecam kebobrokan
perusahaan-perusahaan kolomerat di Amerika.
C. Wright Mills (1916-1962) adalah ahli sosiologi dari Columbia
University. Tahun 1956 ia menulis sebuah buku The Power Elite yang mengungkapkan bahwa negara kapitalis Amerika
Serikat semakin dikuasai oleh kelompok elit yang terdiri atas
perusahaan-perusahaan besar dan pemilik modal yang berkolaborasi dengan
pemerintah dan pimpinan-pimpinan serikat buruh. Negara Amerika semakin dikuasai
oleh oligarki dari pada demokrasi seperti yang diagungkannya selama ini.
Ernest Mandel tahun 1968 menulis
sebuah buku berjudul Marxist Economic
Theory. Buku ini mereview dan membuat penjelasan-penjelasan yang lebih
sederhana sehingga teori-teori Marxis mudah dibaca maysrakat awam. Mandel juga
membuat analisis bagaimana perekonomian negara-negara barat bisa dialihkan dari
kapitalisme ke sosialisme.
Jika diperhatikan, terdapat persamaan
dan perbedaan antara kubu Kiri Baru dengan kubu Marxis ortodoks. Kesamaannya
adalah kedua kubu setuju bahwa sistem kapitalis tidak harmonis dan karenanya
ditransformasikan menjadi suatu masyarakat sosialis baru. Kedua kubu tidak
tertarik dengan revolusi sosial dan berbeda pendapat dengan kaum revisionis
yang merasa reformasi sosial akan menyingkirkan keingina untuk revolusi.
Sedangkan perbedaan yang paling
mencolok antara kedua kubu adalah tentang tidak terelaknya sosialisme. Kaum
Kiri Baru setuju dengan kaum revisionis bahwa kejatuhan kapitalisme bukan tidak
terelakkan. Bahkan mereka menganggap bahwa kejatuhan tersebut tidak perlu harus
terjadi. Mereka beranggapan demikian karena kelas pekerja di negara-negara
kapitalis sudah terintegrasi ke dalam masyarakat kapitalis dan tidak bisa
diharapkan untuk melaksanakan reformasi radikal.
Kaum Kiri Baru membuat kecaman yang
mirip kecaman Marx terhadap kapitalisme modern. Yang paling tidak mereka sukai
terhadap kapitalisme modern adalah ketidak seimbangan distribusi kekuatan
ekonomi dan politik dalam masyarakat kapitalis. Bagi kaum Kiri Baru terdapat
hubungan sangat erat antara status ekonomi dengan kekuatan politik.
Selain itu aliran Kiri Baru juga
percaya bahwa para buruh akan tetap beralienasi walau kaum buruh di
negara-negara kapitalis maju lebih makmur. Hal ini dikarenakan para buruh
dipisahkan dari kontrol atas pekerjaan mereka, dan kontrol tersebut dipegang
oleh mereka yang menguasai kapital dan teknologi. Mereka diisolasi dari
pengambilan keputusan sehingga kebebasan memilih di pasar tenaga kerja di
batasi oleh statifikasi sosial.
B. Runtuhnya Marxisme
Secara
teoritis pemikiran-pemikiran Marx menarik tapi dalam pelaksanaannya banyak
mengalami perubahan/modifikasi. Ramalannya banyak yang keliru terutama masalah
keruntuhan kapitalisme. Keruntuhan negara-negara kapitalisme tidak pernah jadi
kenyataan.
Dari
berbagai aliran sosialisme, hanya pemikiran-pemikiran kaum reformis yang
mendekati “trak yang benar”. Sedangkan ramalan aliran-aliran lainnya banyak
yang tidak terbukti. Kurangnya bukti tentang teori-teori mereka dengan
sendirinya menghendaki dilakukannya revisi yang cukup substansial terhadap
teori-teori mereka.
Selain itu
juga Marxisme ditinjau ulang oleh beberapa pakar yang menyebut dirinya
berhaluan Neo-Klasik. Para pakar tersebut berkesimpulan bahwa teori Marx
tentang teori nilai lebih tidak memberikan sumbangan apapun dalam perkembangan
teori ekonomi. Kesimpulan dari pakar tersebut telah meruntuhkan seluruh
bangunan teori sosialis yang di kembangkan Marx dan Engels, sekaligus telah
menyelamatkan sistem liberal/kapitalis dari krisis sebagaimana yang diramalkan
Marx.
III.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Ada 3 tahapan utama dalam pembaharuan Marxisme
yaitu Leninisme, Revisionisme dan Aliran Kiri Baru.
2. Keruntuhan
Marxisme dikarenakan pemikiran-pemikirannya yang kurang solid dan ramalannya
tentang keruntuhan kapitalisme yang tidak pernah terjadi.
B. SARAN- SARAN
Diperlukan analisa lebih
lanjut tentang pembaharuan terhadap aliran Marxisme khususnya
pemikiran-pemikiran Marx mengenai Teori Nilai Lebih (Surplus Value). Hal ini
bertujuan agar lebih memahami permikiran-pemikiran Marx yang akhirnya
disebut-sebut menjadi alasan penyebab runtuhnya aliran Marxisme.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku:
Deliarnov.
2003. Perkembangan Permikiran Ekonomi,
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Internet:
http://gmscrb.wordpress.com/2009/03/09/tentang-imperialisme/
http://en.wikipedia.org/wiki/Leninism
http://id.shvoong.com/humanities/history/2034306-marxisme-dan-revisionisme/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kiri_Baru
http://ericktristanto.wordpress.com/2010/03/17/mazhabaliran-ilmu-ekonomi-schools-of-economics/
http://en.wikipedia.org/wiki/Perestroika
http://en.wikipedia.org/wiki/Glasnov
http://gmscrb.wordpress.com/2009/03/09/tentang-imperialisme/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar