I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ada tiga sistem ekonomi yang ada di muka
bumi ini yaitu Kapitalis, Sosialis dan Mix Economic. Sistem ekonomi tersebut
merupakan sistem ekonomi yang berkembang berdasarkan pemikiran barat.
Selain itu, tidak ada diantara sistem ekonomi yang ada
secara penuh berhasil diterapkan dalam perekonomian di banyak negara. Sistem ekonomi
sosialis atau komando hancur dengan bubarnya Uni
Soviet. Dengan hancurnya komunisme dan sistem ekonomi
sosialis pada awal tahun 90-an
membuat sistem kapitalisme disanjung sebagai satu-satunya sistem ekonomi yang sahih. Tetapi ternyata, sistem ekonomi kapitalis membawa akibat negatif dan
lebih buruk, karena banyak negara miskin
bertambah miskin dan negara kaya yang jumlahnya relatif sedikit semakin kaya.
Dengan
kata lain, kapitalis gagal
meningkatkan harkat hidup orang banyak
terutama di negara-negara berkembang. Bahkan menurut Joseph E.
Stiglitz (2006) kegagalan
ekonomi Amerika dekade 90-an karena keserakahan kapitalisme ini. Ketidakberhasilan secara penuh dari sistem-sistem ekonomi yang ada disebabkan karena masing-masing sistem ekonomi mempunyai kelemahan atau kekurangan yang lebih besar
dibandingkan dengan kelebihan
masing-masing. Kelemahan atau kekurangan
dari masing-masing sistem ekonomi tersebut
lebih menonjol ketimbang
kelebihannya.
Karena kelemahannya atau kekurangannya
lebih menonjol daripada kebaikan
itulah yang menyebabkan muncul
pemikiran baru tentang sistem ekonomi
terutama dikalangan negara-negara
muslim atau negara-negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam
yaitu sistem ekonomi syariah. Negara-negara yang penduduknya
mayoritas muslim mencoba untuk
mewujudkan suatu sistem ekonomi
yang didasarkan pada Al-quran
dan Hadist, yaitu sistem ekonomi
Syariah yang telah berhasil membawa umat muslim pada zaman Rasulullah meningkatkan perekonomian di Zazirah Arab.
Dari pemikiran yang didasarkan pada Al-quran
dan
Hadist
tersebut, saat ini sedang dikembangkan Ekonomi Syariah dan Sistem
Ekonomi Syariah dibanyak negara Islam termasuk di Indonesia.
B. Rumusan
Masalah
Adam Smith, penggagas sistem ekonomi kapitalis,
menyisipkan catatan bahwa dunia yang paling baik adalah dunia tanpa “bunga”.
Dalam bukunya, The Wealth of Nation, dia mengakui adanya sistem ekonomi
yang sukses membawa masyarakat pada kemakmuran, yaitu perekonomian di era
masyarakat madani pada abad ke-6 M silam.
Prinsip kemitraan, saling percaya, jujur, dan tanpa
membungakan modal adalah penyangga utama suksesnya roda perekonomian dimasa
kepemimpinan Rasulullah SAW dan para Khulafaur Rasyidin di Kota Madina. Dengan
menggali kembali kearifan di abad yang telah lampau, umat islam seluruh dunia
berusaha mengadopsi kembali sistem perekonomian yang sesuai syariat Islam.
Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah merupakan perwujudan dari paradigma
Islam. Pengembangan Ekonomi Syariah dan Sistem
Ekonomi Syariah bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis
atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan
untuk mencari suatu sistem
ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari
sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai
nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak
semata-mata umat Muslim tetapi,
seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak
hanya sekedar dapat memenuhi
kebutuhan hidup secara melimpah
ruah di dunia, tetapi juga dapat memenuhi ketentraman jiwa sebagai bekal di
akhirat nanti. Jadi harus ada keseimbangan
dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dengan kebutuhan untuk akhirat.
C. Tujuan
Pembahasan
Perekonomian di Indonesia yang menganut
Sistem Ekonomi Demokrasi Pancasila telah begitu lama diterapkan namun tidak
juga dapat membawa bangsa ini menuju kearah perekonomian yang baik seperti yang
diharapkan. Dengan memahami segala kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi
Syariah maka dapat merubah pola sistem perekonomian yang lebih baik dalam
mencapai kesejahtraan dan kemakmuran bangsa.
II.
TEORI PEREKONOMIAN
SYARIAH
A. Perbandingan Paradigma, Dasar dan Filosofi Sistem
Ekonomi
Ada tiga sistem ekonomi yang utama
saat ini, yang diterapkan oleh negara-negara di muka bumi ini. Tiga
sistem ekonomi utama tersebut adalah sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis, dan
sistem ekonomi syariah. Ke tiga sistem ekonomi tersebut
mempunyai paradigma, dasar dan fisolofi yang berbeda
dan bertolak belakang satu dengan yang lain. Perbedaan yang mendasar menyangkut paradigma, dasar dan filosofi ketiga sistem ekonomi
tersebut terlihat pada Gambar 1.1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar