Label

Senin, 04 Februari 2013

04 Februari 2013

04 Februari 2013

Pagi ini hujan turun sangar deras seketika dan membuatku urung untuk beranjak dari tempat tidurku. Sepertinya hujannya akan menghambat kegiatan hari ini. Benar saja seperti yang aku duga walau hujan akhirnya reda juga namun masih saja menyisakan awan mendung yang tidak beranjak dari langit kotaku hari ini. Bahkan hingga sepanjang hari rinai hujan tetap mengiringi menambah kelabunya hari ini.

Aku tetap beraktifitas seperti yang terencana sebelumnya walaupun sedikit bergeser dari jadwalnya. Pagi ini ada pertemuan yang harus aku hadiri. Pertemuan dengan Tim Provinsi dengan tujuan menyamakan persepsi dalam pembinaan desa. Selanjutnya akan mengunjungi salah satu desa dengan pusat keagamaannya.  Di tempat ini ternyata memakan waktu sampai menjelang jam makan siang. Artinya tujuan selanjutnya akan dikunjungi setelah selesai jam makan siang.

Setelah makan siang kemudian kunjungan dilanjutkan ke desa tujuan yang terakhir. Di desa ini acara pembinaannya lebih kompleks dan butuh banyak energi untuk melakukan kerja ekstra. Banyak sekali poin-poin yang harus dibenahi mulai dari administrasi sampai fisik dan memang  ini menjadi kriteria penilaian. Maka harus benar-benar dipersiapkan dari sekarang ini guna kelancaran dan tertipnya administrasi yang sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan. 

Di desa ke dua berlangsung lebih lama dan barulah selesai menjelang magrib. Sepertinya sudah sangat sore untuk pergi ke tempat Ai padahal aku ingin bertemu dia. Aku berharap bisa sekalian menemui dosenku dulu karena ke tempat Ai dan ke tempat dosenku searah. Jadi bisa dilakukan secara berurutan agar lebih menghemat waktu dan juga bahan bakar. Namun ternyata dosenku tidak membalas pesanku sehingga aku pun menunda ke tempat Ai.

Beberapa saat kemudia aku menghubungi Ai melalui sms dan dia pun membalas sms yang aku kirimkan padanya. Tapi sungguh tidak aku duga bahasa yang digunakannya terlalu kaku dan terkesan cuek. Aku jadi kesal padanya dan dengan terus terang aku katakan semua itu padanya. Aku ingin bila ada masalah di antara kami dapat langsung dibicarakan agar tidak merembet dan semuanya menjadi jelas dan terselesaikan segera. 

Namun ternyata Ai tidak sependapat denganku. Dia tidaklah memikirkan hal yang sama seperti yang aku katakan. Padahal sebelumnya aku dan Ai telah berjanji agar semuanya dapat dibicarakan dengan baik-baik. Bukan dengan sikap yang cuek, menjengkelkan dan kekanak-kanakan seperti sikapnya tadi. Sepertinya dia selalu saja melupakan semua yang dia janjikan sendiri. Malah saat aku ingatkan dia selalu saja menyalahkan diriku. Sepertinya aku sudah lelah dengan sikapnya yang tidak konsisten dengan ucapannya sendiri. 

Aku mengatakan padanya aku tidak akan menemuinya sementara waktu sampai dia bisa benar-benar menyadari arti diriku untuknya. Aku akan menemuinya bila dia benar-benar sudah sadar bahwa dia butuh aku di dekatnya. Karena saat ini sepertinya dia tidak membutuhkan aku dan mungkin dia lebih baik sendiri dulu. AKu memberikan waktu untuknya merenung dan dengan demikian aku juga dapat merenungkan apa yang sebaiknya aku lakukan. Kami harus sama-sama introspeksi diri masing-masing.

Sepanjang malam semuanya tidak ada yang menarik lagi. Hari ini terasa begitu kelabu seperti keadaan cuaca sepanjang hari. Mungkin saja hujan dan mendung berdampak pula pada hubungan asmaraku yang ikut menjadi mendung. Semoga esok semua mendung sirna dan mentari bahagia kembali memancarkan sinarnya. Sampai jumpa esok hari...
@@@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar